30
Oktober 2012, Selasa siang……
SD
Negeri 40 Korong Gadang, Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang merupakan salah satu SD yang terletak di daerah
rawan ancaman banjir namun zona hijau pada ancaman tsunami dan termasuk dalam
lokasi SD yang berada didaerah terisolir (pinggiran Kota Padang). SD Negeri 40
Korong Gadang ini berdiri pada tahun 1982 dan pada tahun ajaran ini mempunyai
siswa sebanyak 114 orang, hanya beberapa % saja kalau dibandingkan dengan
jumlah murid di daerah pusat Kota Padang.
Sekolah
ini memiliki 9 ruangan/kelas, dimana 3 ruanagn merupakan kantor, perpustakaan
serta rumah jaga sekolah. 6 kelas diantaranya langsung dijadikan untuk ruang
kelas belajar siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan hanya belajar dengan 1
shift saja yaitu masuk pukul 7.15 dan pulangnya pada pukul 12.30
Kondisi
ruang kelas yang sangat miris sekali, papan tulis yang masih menggunakan
kapur tulis, lemari buku yang tak berdiri dengan kokoh lagi serta meja dan
kursi yang tak layak untuk digunakan oleh para siswa
|
|
Untuk sikap,
pengetahuan dan dukungan para pihak sekolah terhadap program sangat baik sekali
terlihat pada saat sosialisasi awal yang dihadiri oleh seluruh guru dan bapak
Kepala Sekolah, dan pada saat Coaching SOP pun pihak sekolah menyediakan 1
kelas yaitu Kelas 5 untuk mendengarkan arahan Kesiapsiagaan bencana tersebut. Dan
untuk simulasi akan dikondisikan pada bulan November setelah draft SOP selesai,
peta kelas, peta sekolah serta jalur evakusi.
Kembali,
pada persoalan minimnya peralatan sekolah, hal ini bisa mengakibatkan terganggunya
proses belajar mengajar dam kesehatan para siswa, seperti contohnya disaat
papan tulis yang sudah penuh dengan tulisan maka pada saat menghapus tulisan
yang ditulis dari kapur putih, semua yang diruangan harus menutup mulut dan
hidung agar tidak terhirupnya abu yang dikeluarkan oleh bekas tulisan itu.
|
Namun
demikian, meskipun lokasi sekolah yang berada dipinggiran kota dan dengan
minimnya peralatan sekolah yang ada namun tidak mengurangi semangat mereka
untuk meningkatkan nama baik sekolah dengan meraih juara, peringkat dari
setiap ujian yang dilaksanakan disetiap tahunnya. Disini terlihat, perlunya
program pemerintah dan campur tangan pemerintah terhadap sekolah yang berada
didaerah pinggiran kota ini. Jangan menjadikan sekolah ini sebagai anak tiri
terhadap pengembangan dan akses teknologi, pengetahuan serta peningkatan mutu
dan sarana prasarana belajar
|
Semoga
dengan program ini, papan tulis yang masih ada dizaman belanda ituuuu bisa
tergantikan dengan papan white Board dan tanpa harus menutup mulut dan hidung
saat menghapus tulisan yang sudah penuh……………….
Duku blok E/6
Jam 1 siang…..
Waktunya Ishoma……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar