Jumat, 28 Desember 2012


Monitoring di derasnya Hujaaaaan…..

Tiiik…tiiik…tikkkk…bunyi hujan diatas genteng……
Airnya turun tidak terkira… cobalah tengok dahan dan ranting,
pohon dan kebun basah semua….



Selasa….. 18 Desember 2012
Rakor bersama TL,
Kedatangannya dengan Pembahasan PR yang harus diselesaikan sebelum kontrak berakhir pada tanggal 18 Januari 2013. Lumayan banyak PRnyaaaa neeee…………….


Rabu, 19 Desember 2012
Pukul 09.00 berangkatlah TL bersama Tim Padang Pariaman ke wilayah Kabupaten Padang Pariaman dengan mengunjungi  3 SDN yang berada di Kecamatan Batang Anai, Sicincin serta Sungai Sariak. Pukul 13.00 diakhiri dengan makan siang bersama di Ikan Bakar Kiambang Raya, kata TL see rasanya Makyosss…… sayang tidak semua fasilitator yang ikut (termasuk saya, tidak diajak….huhuhuhuhuhuhuhuhuhuuuhu………………….)


Pukul 14.30 dilanjutkan monitoring Kota Padang…..asyyyiiiiik ada Noven sang Operator Komputer yang menemani, ada bang Adit yang nyupirin selaku Operator Keuangan….
Pergilahhhh menuju SDN pertama….. SDN 30 Kubu Dalam di Kecamatan Padang Timur Kota Padang yang berjarak kira-kira 4 Km dari Pusat Kota… dalam perjalanan, hujan mulai turun yaaaa lumayan seeee, gak begitu deras ohhhhh ternyata sesampai di SDN tersebut….. Sangatlah kencang dan derasnya hujan ini… apa mau dikata?? Pak tukang aja berteduh….pasir, besi, bata basaaaah semuaaaaaaa…..
inilah cara kami (Fasilitator, Operator dan pak TL) berteduh di emperan pustaka yang belum jadi…ohhhhh mirissss sekali….
Gaya Hormat, itu yang terjadi……

Untuk mengambil foto sebagai barang bukti alias BB, hmhmhmhmhm digunakan saja Camera dengan cara zoom…… mohon dimengerti aja untuk semuaaaaaa……………!!!!?? (payung tak punyaaaaa)
Kemudian berlariiiiiii kembali menuju SDN 12 Pisang, SDN 04 Pisang serta diakhiri ke SDN 10 Sungai Sapih….. tapi sayang…untuk Kota Padang tanpa makan sore ataupun makan malaaaam…..wkwkkwkwkwkwk….:(( sediiihnya......



Kamis, 29 November 2012


Ba a lai bisa ka salasai sampai akhir 2012 ko?????.........................

Kalimat ini selalu mengawali setiap pertemuan monitoring kami ke masing-masing sekolah yang sedang melaksanakan rehab dan pembangunan sekolah dari dana DAK 2012.

Beberapa sekolah memang baru melaksanakan pencairan dana DAK 2012 pada pertengahan bulan November 2012 ini, jadi kekhawatiran inilah yang terjadi di beberapa Kepala Sekolah. Dan ada di satu Kecamatan di Kota Padang karena rasanya tidak akan bisa melaksanakan Penyelesaian Rehab sekolah dengan DAK 2012 ini maka pihak sekolah  tersebut melaksanakan secara tender atau dilaksanakan oleh pihak ke-3 padahal dari Juknis yang ada harus dilaksanakan secara swakelola. 

Dari sekolah yang melaksanakan secara swakelola, mereka memang agak pesimis dengan penyelesaian yang ditargetkan  di akhir 2012 ini. Namun kita tetap optimis selagi ini masih swakelola yang dikerjakan secara bersama antara pihak sekolah, tim pembangunan dan komite sekolah serta masyarakat sekitar pasti akan dapat terlaksana dengan baik. Untuk hasil perlu kita maksimal dengan sebaik mungkin agar pelaksanaan ini dapat bernilai positif dan diterima dengan senang hati oleh berbagai pihak serta yang penting sekali bangunan yang direhab tersebut sesuai dengan kaedah struktur sekolah aman

Selasa, 30 Oktober 2012

Ternyata, masih ada papan tulisssss zaman belanda ituuuu……


30 Oktober 2012, Selasa siang……


SD Negeri 40 Korong Gadang, Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang  merupakan salah satu SD yang terletak di daerah rawan ancaman banjir namun zona hijau pada ancaman tsunami dan termasuk dalam lokasi SD yang berada didaerah terisolir (pinggiran Kota Padang). SD Negeri 40 Korong Gadang ini berdiri pada tahun 1982 dan pada tahun ajaran ini mempunyai siswa sebanyak 114 orang, hanya beberapa % saja kalau dibandingkan dengan jumlah murid di daerah pusat Kota Padang.

Sekolah ini memiliki 9 ruangan/kelas, dimana 3 ruanagn merupakan kantor, perpustakaan serta rumah jaga sekolah. 6 kelas diantaranya langsung dijadikan untuk ruang kelas belajar siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan hanya belajar dengan 1 shift saja yaitu masuk pukul 7.15 dan pulangnya pada pukul 12.30
Kondisi ruang kelas yang sangat miris sekali, papan tulis yang masih menggunakan kapur tulis, lemari buku yang tak berdiri dengan kokoh lagi serta meja dan kursi yang tak layak untuk digunakan oleh para siswa





Untuk sikap, pengetahuan dan dukungan para pihak sekolah terhadap program sangat baik sekali terlihat pada saat sosialisasi awal yang dihadiri oleh seluruh guru dan bapak Kepala Sekolah, dan pada saat Coaching SOP pun pihak sekolah menyediakan 1 kelas yaitu Kelas 5 untuk mendengarkan arahan Kesiapsiagaan bencana tersebut. Dan untuk simulasi akan dikondisikan pada bulan November setelah draft SOP selesai, peta kelas, peta sekolah serta jalur evakusi.
Kembali, pada persoalan minimnya peralatan sekolah, hal ini bisa mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar dam kesehatan para siswa, seperti contohnya disaat papan tulis yang sudah penuh dengan tulisan maka pada saat menghapus tulisan yang ditulis dari kapur putih, semua yang diruangan harus menutup mulut dan hidung agar tidak terhirupnya abu yang dikeluarkan oleh bekas tulisan itu.







Namun demikian, meskipun lokasi sekolah yang berada dipinggiran kota dan dengan minimnya peralatan sekolah yang ada namun tidak mengurangi semangat mereka untuk meningkatkan nama baik sekolah dengan meraih juara, peringkat dari setiap ujian yang dilaksanakan disetiap tahunnya. Disini terlihat, perlunya program pemerintah dan campur tangan pemerintah terhadap sekolah yang berada didaerah pinggiran kota ini. Jangan menjadikan sekolah ini sebagai anak tiri terhadap pengembangan dan akses teknologi, pengetahuan serta peningkatan mutu dan sarana prasarana belajar

Semoga dengan program ini, papan tulis yang masih ada dizaman belanda ituuuu bisa tergantikan dengan papan white Board dan tanpa harus menutup mulut dan hidung saat menghapus tulisan yang sudah penuh……………….


Duku blok E/6
Jam 1 siang…..
Waktunya Ishoma……

Senin, 15 Oktober 2012

Senin Pagi nan Ceriaaaaaaa


Infocus….. knapa dirimu tak bisa connect alias nyala????

15 Oktober 2012, Senin di pagi hari……


Setelah mensosialisasikan SOP mengenai Kesiapsiagaan Bencana kepada Kepala Sekolah,  Majelis guru di SD 23 Pasie Sabalah Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang telah berlanjut hingga 1 jam dengan dialog dan diskusi serta Pembentukan KSSA (Kelompok Siaga Sekolah Aman) yang diketua oleh Ibu Erna Mulyani selaku Guru Olahraga di SD tersebut, kemudian tepat pukul 11 dilanjutkan masuk ke salah satu kelas (yaitu Kelas IV) yang kebetulan sekali akan memasuki materi Penjaskes bersama guru Olah Raga mereka, disinilah kami bisa masuk untuk mensosialisasikan alias menerangkan tentang Kesiapsiagaan kepada anak didik. Dan ternyata mereka sudah secara berkala mengikuti materi ini dan bahkan selalu melaksanakan simulasi disetiap bulannya. Kenapa hal ini terjadi?? Disebabkan karena Letak SD ini berada dizona merah rawan gempa dan tsunami alias dipinggir pantai, sehingga pihak sekolah selalu menerapkan hal ini kepada seluruh pelaku di SD 23 Pasie Sabalah, baik guru, murid dan orangtua murid yang berada disekitar sekolah.

Kedatangan kami selaku fasilitator Sekolah Aman tidak membosankan bagi mereka, meskipun mereka sudah acap kali mendengarkan Sosialisasi Tanggap Bencana, melaksanakan simulasi tapi hal ini selalu menyenangkan bagi mereka, apalagi mereka lihat kami membawa Infocus, berarti ada yang dilihat dan ditonton, itu yang ada dalam pikiran mereka…………………….:))

15 menit pertama, saya Eno selaku Fasilitator Sosial….menerangkan materi Kesiapsiagaan, sembari Hasbi (Fasilitator Teknik)….sedang proses penyiapan laptop dan infocus untuk tampilan materi SOP dan video simulasi yang pernah kita lakukan di SD  04 Kampung Olo, ternyata………….kabel raun (terminal) sudah ready, laptop sudah mantap dengan 2 materi dan 1 video, ohhhhhh Infocus, knapa kamu tidak connect alias nyalaaaaaaa dengan laptop????


Apa yang terjadi??? Kali ini, keringat Hasbi yang mulai mengalir, tak menyurutkan langkah kami, ayoooo kamu bisa dan ternyata memang tidak bisa…. Tapi………..Tenang adik-adik kelas IV, meskipun Infocus tak mau hidup, mariiiiiiii kita lihat bersama-sama dengan belajar Kesiapsiagaan Bencana dan nonton simulasinya dengan laptop saja….  
Horeeeeeeeeeeeeeeeee kata mereka, dan tanpa mengurangi rasa bahagia, mereka langsung maju dan melingkar dekat laptop dan kami melihat dan menonton Simulasi itu dengan bahagia juga…… dan mereka pun menanyakan, kapan kita Simulasi kak Eno??? tunggu bln depan yaaaaa....:))